Rabu, 13 Januari 2010

DI ATAS SGALANYA


Siapakah Yesus? Mengapa orang rela mengorbankan nyawanya dan segala-galanya untuk Dia? Itulah pertanyaan yang slalu timbul dalam pikiran orang yang belum mengenal Yesus, tapi mereka tidak dapat menjawabnya. Mereka sangat ingin mengetahui apa yang terkandung dalm Nama Yesus. Ada seorang Ratu bernama Ratu Ranavalona yang membuat aturan / Larangan untuk mengenal Yesus. Maka rakyat yang tinggal disitu terbentur oleh larangan itu. 

Sehinggah keinginan hati mereka untuk mengenal Yesus makin tertahankan. Karena itu, rahasi skali banyak penduduk yang terus mencari arti Nama Yesus. Kepada siapakah hal itu ditanyakan? Kepada orang yang dianggap Kristen? Tapi tidak, bahaya! Itu berbahaya sekali, sebab siapa tahu dia adalah mata-mata yang hanya berpura-pura kristen.

Tiba-tiba penduduk lain termasuk orang Kristen datang/ bermunculan di desa bahkan juga kota.Tanpa takut mereka memberitakan dalam Tuhan Yesus. Penduduk menyambut mereka, apalagi berita keselamatan yang diberitakan mereka. Hal itu ramai dibicarakan baik di gubuk-gubuk reyot maupun di istana Ratu.

Keadaan menjadi semakin gawat. Ratu memanggil semua pembesar. Rapay! Lalu semua tentara dikerahkan menguasai setiap desa dan kota yang telah dikunjungi oleh orang-orang kristen tadi. Dimna-mana pengumuman, larangan dan ancaman-ancaman di tempel. Rumah-rumah digeledah. Pengejaran, penyergapan dan penyerangan berulang kali dilancarkan.

Tapi sekalipun begitu, orang-orang kristen itu berhasil menyelusup masuk. Tentara dan mata-mata kebingungan. Demikian hati-hati dan teliti mereka bekerja, tapi mereka tidak bisa membasmi orang kristen itu. Dan yang paling membingungkan mereka ialah, makin banyak penduduk yang meninggalkan hartanya dan menjadi Kristen. Entah kemana mereka pergi. Akhirnya tentara dan mata-mata itu mulai ragu. Mereka sering merenungkan hukuman mati atas orang-orang Kristen itu. Setiap hukuman menimbulkan rasa ngeri dalam diri mereka. Tapi sebaliknya mereka ingin tahu, kenapa hanya karena Kristus, para terhukum itu rela mati? Keinginan itu menjadikan mereka lalai dan acu tak acuh terhadap tugasnya. Akibatnya dimana-mana orang yang menjadi Kristen semakin bertambah.

RAtu Ranavalona sangat bingung. Ia mulai ketakutan. Dengan sekuat tenaga ia mengembalikan kuasanya dan wibawanya. Tapi biar bagaimanapun juga, laporan-laporan yang masuk dalah melulu tentang pertambahan orang Kristen.

Sang Ratu tidak dapat menguasai dirinya lagi. Ia tidak mempercayai siapa pun. Ia sangat bingung dan kesal. Akibatnya Ia jatuh sakit yang sangat parah. Apabila mendengarkan nama "YESUS" ia menggigil dan tidak sadarkan diri. Akhirnya ia mati dan diganti oleh Ratu Sri Radama II. Keadaan penduduk berubah. Semua pembesar-pembesar kerajaan yang slama ini menindas rakyat ditindak.Semua peraturan yang melarang adanya Kristen di cabut, dan semua tawanan dibebaskan.

Dengan sangat gembira penduduk menyambut peraturan baru itu. Orang kristen yang pergi sudah pulang kembali. Mereka disambut dengan hangat dan dielu-elukan.Sri Radama II mengembalikan semua hak milik mereka yang di rampas dulu. 

Dimana-mana sudah terdengar lagi orang Kristen menyanyikan lagu-lagu pujian dan memanjatkan doa syukur. Mereka berjanji untuk terus memberitakan Injil. Alat mereka ialah "ALKITAB" yang sudah di compang-camping. WAlaupun demikian mereka sangat mencintai Alkitab.

Dan sementara itu, Raja memberi ijin masuk bagi npenginjil asing. Maka datanglah penginjil asing yang langsung bergabung dengan orang Kristen. Dengan semangat yang menyala-nyala, mereka bekerja sama memberitakan Injil ke seluruh Kota itu. Dan untuk mengenang kesetiaan dan jasa teman mereka yang telah mati karena kkekejaman Ratu Ranavalona, mereeka mendirikan Gereja dengan biaya bersama. 

Tidak ada komentar: