Kamis, 11 Februari 2010

KELUARGA YANG KUDUS

Imamat 19:2 ( Kuduslah kamu, sebab aku, tuhan Allahmu, kudus )

Perintah supanya keluarga yang ada menjadi kudus bukanlan aturan baru yang dibuat dengan sembarangan. Tetapi peraturan itu sudah muncul dan disampaikan sejak perjanjian lama kepada keluarga Yakub. Allah memanggil kita adalah Kudus. Kudus artinya dipisahkan untuk maksud-maksud tertentu.

Kekudusan keluarga Yakub dihadapan Allah berarti bahwa keluarga Yakub haruslah mengikuti semua perintah Allahbaik bersifat ritual (upacara-upacara korba dsb) maupun yang bersifat moral (memiliki karakter Allah). Pada pasal 19 dalam Imamat, perintah Tuahan bagi keluarga Yakub agar menjadi Kudus, lebih bersifat moral daripada ritual. Keluarga Yakub dituntut untuk meyenangi ayah dan ibunya (ay. 3), menjauhi penyembahan berhaa (ay. 4),memperhatikan orang miskin dan orang asing (ay. 9-10,13), bersikap adil dalam peradilan (ay. 15), serta perintah-perintah lain yang bersifat moral. Tuhan tidak berkanan jika umat-Nya hanya memperhatikan aspek ritualnya saja dalam menjaga kekudusan sebagai umat pilihan-Nya. Orang Farisi dan ahli-ahli taurat di zaman Tuhan Yesus gagal dalm memiliki karakter Allah, dan terjebak dalam kekudusan yang bersifat ritual saja.

Ada hal yang menarik perlu kita perhatikan berhubungan dengan kekudusan suatu keluarga kristen. Dalam I kor. 7:14, ditegaskan bahwa seorang suami dapat menguduskan istrinya yang tidak beriman, dan sebaliknya. bahkan, jika mereka mempunyai anak, maka anak-anak mereka adalah anak yang kudus. Disini kita lihat suatu prinsip dalam keluarga, bahwa suami maupun istri sekalipun tidak beriman, namun ia dikhususkan oleh pasangannya. Dan karena pasangannya Kudus, maka suami atau istri yang tidak beriman itu jaga menjadi kudus. Jika prinsip ini dipahami dengan baik, maka wajarlah jika suami atau istri yang beriman itu dapat dengan mudah menyelamatkan pasangannya dan membawanya mengikut Tuhan.

Sangat ganjil, jika suami istri hidup bersama selama puluhan tahun, namun salah satu dari mereka tetap tidak beriman. Semoga keganjilan ini tidak terjadi dalm kelurga-keluarga kristen.

Minggu, 07 Februari 2010

BERKAT TERTINGGI

I Yoh. 1:3

Kisah Para Rasul mencatat bahwa karena memperoleh koinonoia, jemaat mula-mula tetap bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Ini adalah berkat yang luar biasa yang Tuhan curahkan kepada umat_Nya yaitu kesatuan. Tetapi lambat laun kedagingan manusia menyusup ke dalam sehingga berkat kesatuan ini hancur. Kita semua menyadari bagaimana saat ini kondisi umat Tuhan yang terpecah belah.

Yang menarik dari ayat di atas adalah persekutuan ini adalah persekutuan dengan Bapa dengan Anak-Nya. Bapa dengan Anak adalah sesuatu yang berhubungan dengan keluarga. Jadi koinonia itu adalah sesuatu yang seharusnya ada didalam keluarga. Apabila keluarga Kristen memperoleh koinonia sesungguhnya maka keluarga itu adalah satu. Ini sesungguhnya adalah berkat tertinggi yang mungkin dipertoleh dalam satu keluarga.
Kebanyakan keluarga kristen tidak mengejar berkat kesatuan ini. Salah satu sebabnya adalah banyak keluarga tidak menyadari bahwa sesungguhnya Allah adalah keluarga, dan bahwa Allah adalah satu. Allah ingin mengekspresikan diri-Nya dalm keluarga-keluarga di muka bumi ini. Inilah alasan utama Allah menciptakan keluarga dimuka bumi ini. Jika kita sebagai keluarga kristen dapat melihat perkara ini dengan jelas, maka kita akan sungguh-sungguh mengejar berkat kesatuan ini.

Tetapi kesatuan keluarga ini tidak mudah dicapai, karena kesatuan yang dimaksud disini adalah kesatuan yang ada pada Bapa, Anak dan roh Kudus. Kesatuan ini adalah satu dalam pikiran, perasan dan kehendak. anak-anak bukan saja memberontak nterhadap orang tua tetapi mereka mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang sama dengan orang tua. Istri bukan mengalah dan memahtakan keinginannya sendiri agar dapat tunduk kepada suami, tetapi istri juga mempunyai keinginan yang sama dengan suaminya. Kesatuan didalam kristus seperti ini dapat dicapai walaupun tidak mudah. Karena kesatuan keluarga adalah berkat, bahkan kita pervaya bahwa ini adalah berkat tertinggi yang dicurahkan Tuhan bagi umat pilihan-Nya. Semoga kita mengejar berkat ini dengan penuh semangat dan sepenuh hati.

Dikutip dari: http://www.yhs.net/i/
Oleh: pethelmaxy@yahoo.co.id